Mahasiswa UGM Teliti Efek Gangguan Tidur

Moh Syaifudin bersama Prof. Masashi Yanagisawa M.D., Ph.D.

Mahasiswa S2 Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UGM, Moh Syaifudin, mengikuti Summer Research Program di University of Tsukuba, Jepang pada 23 Juli- 3 Agustus 2018 lalu. Selain Syaifudin, program yang bertajuk 9th Summer Research Program in Biomedical dan Environment Sciences juga diikuti oleh para mahasiswa dari berbagai negara, seperti Taiwan, Vietnam, Jerman, Meksiko, Rusia, Tiongkok, Bulgaria, dan Brazil. “Sebanyak 41 partisipan ditempatkan di 31 laboratorium yang berbeda,” kata Syaifudin, Selasa (7/8) di Kampus UGM.

Syaifudin bercerita ia sendiri melakukan penelitian di Laboratorium Farmakologi Molekuler di IIIS (International Institute for Integrative Sleep Medicine), University of Tsukuba. IIIS adalah lembaga yang bertujuan untuk menjelaskan prinsip dasar biologi tidur atau bangun, mengembangkan strategi baru untuk mendiagnosis, mencegah, mengobati gangguan tidur dan berkontribusi untuk meningkatkan kesehatan manusia melalui kegiatan penelitian.

Selama penelitian, kata Syaifudin, ia berada di bawah bimbingan dan pengawasan langsung dari Prof. Masashi Yanagisawa M.D., Ph.D., selaku direktur dari IIIS. Menurut Syaifudin, fokus dan minat penelitian dari Prof. Masashi Yanagisawa di bidang eksplorasi gen yang mengatur tidur dan bangun, visualisasi dan manipulasi secara real-timemekanisme neuronal pengontrol dan berusaha menemukan obat baru untuk gangguan tidur. “Selama di IIIS saya mendapatkan tugas untuk melakukan recording dan implantasi elektroda EEG/EMG ke hewan uji,” tambahnya.

Electroencephalography (EEG) adalah metode pemantauan elektrofisiologi untuk merekam aktivitas listrik otak. Sementara electromyography (EMG) adalah teknik elektrodiagnostik untuk mengevaluasi dan merekam aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot skeletal. Dengan begitu, nanti bisa didapatkan jumlah tidur dengan tidak gerak mata cepat, tidur dengan gerak mata cepat dan bangunnya. “Setelahnya nanti bisa dilanjutkan untuk melakukan penelitian efek gangguan tidurnya,” katanya.

Pada hari terakhir program, seluruh partisipan juga diwajibkan untuk melakukan presentasi hasil penelitiannya. Presentasi berlangsung pada 3 Agustus 2018 mulai dari jam 9 pagi sampai 4 sore waktu setempat.

Seperti diketahui, summer research program ini diselenggarakan atas kerja sama Faculty of Medicine dengan Faculty of Life and Environmental Sciences, University of Tsukuba dan didukung oleh JASSO dan Sakura Science. Sebelumnya, Universitas Gadjah Mada dan University of Tsukuba telah menjalin kerja sama pertukaran mahasiswa. Mahasiswa UGM yang lolos mengikuti program ini mendapatkan beasiswa total sebesar 75.000 yen. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

—-

Berita ini pertama kali tayang di portal UGM.ac.id pada tanggal 7 Agustus 2018.

Moh Syaifudin

Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Kimia UGM

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.